Rabu, 24 April 2013

Mengusir Jin Setan Dengan Senyum (Humor Kastubi)

Hampir setiap ritual Sedekah Bumi, di desa Kastubi ada warga yang kesurupan, dan itu baru sembuh setelah diobati orang pintar. Warga yang biasa kesurupan biasanya yang memiliki riwayat stress, atau yang kurang religius.

Sedekah Bumi tahun ini, ada warga bernama Sarpan yang kesurupan. Prilakunya aneh, gerakannya seperti macan dan minta makan padi yang digunakan sesaji pentas wayang kulit.
Karena mengganggu, Ustadz Umar pun didatangkan. Entah apa yang dibaca, begitu Ustadz berjenggot itu komat-kamit dan meniup ubun-ubun Sarpan, saat itu juga, Sarpan tersadar.

Sayangnya, keesokan harinya, Sarpan kumat lagi!! Prilakunya seperti kemarin, bahkan memaki-maki perangkat desa yang dianggap berani melawan adat. Ustadz Umar pun didatangkan lagi, tapi dia sedang ke luar kota. Maka, pilihan kedua jatuh pada Kastubi. Tapi saat itu Kastubi menolak karena sedang asyik fesbukan... Akhirnya warga minta bantuan Mbah Bento, orang pintar yang walau dikenal ahli maksiat, tetapi juga memiliki keampuhan!

Mbah Bento melakukan pengobatan cukup dengan membaca mantra lalu menyemburkan serpihan kemenyan, dan Sarpan pun sadar seketika!

Proses sembuhnya Sarpan oleh dua penyembuh beda aliran itu menjadi pembicaraan warga. Mereka mulai membandingkan antara kesaktian Ustadz Umar dengan Mbah Bento. Hebat yang mana?

Ketika fanatisme kelompok membuat suasana kurang sejuk, baik pengikut Ustadz Umar dan Mbah bento yang sama-sama mengklaim tokoh mereka yang terampuh, Kastubi pun turun tangan.
Disaksikan dua kelompok yang sedang “berebut benar” tentang keampuhan dan cara penyembuhannya, Kastubi pun “lepas sukma” nemui setan yang kemarin merasuki warga.

Usai jagong dengan makhluk halus, Kastubi ditanya warga tentang dua “orang pintar” yang sama-sama ampuh itu.

“Begini mas bro.... kata setan yang kemarin merasuki Sarpan, saat dia kabur saat “ditiup” Ustadz Umar itu karena dia tidak tahan oleh pancaran keimanannya, sedangkan setan pergi saat disembur Mbah Bento, itu karena rikuh. Lha wong yang nyuruh pergi itu kan teman akrabnya.” Jelas Kastubi...

Artinya, orang saleh, orang yg biasa-biasa saja, dan yang mbeling pun, bisa saja sama-sama diberi kelebihan. Yang membedakan, pemberian itu diberikan Tuhan dengan senyum, dan atau dengan tidak ridha. Wallahu a’lam...

***************************************************

Diposting dari Buku Serial Kastubi (Anekdot Metafisika)
Karya : A. Masruri. Pengantar : KH. Mustofa Bisri & Prie GS.
Penerbit CV. Aneka-Solo/ th.96

(Sumber : http://humorkastubi.blogspot.com/2013/03/mengusir-jin-setan-dengan-senyum.html)


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog Humor Kaizen, sekarang saatnya tinggalkan jejak kamu dengan cara berkomentar di "kotak komentar" yang sudah disediakan. Mohon maaf, untuk komentar yg tidak sopan, mengajak debat, spam, pasti akan saya hapus.
Terimakasih, salam gembira dan tertawa huahahahahaaa.... :-P

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Lewat Facebook