“Untuk apa kalian ingin melihat setan?” Tanya mbah dukun.
“Saya ingin melihat setan untuk membuktikan bahwa dunia lain itu benar ada,” Jawab Kastubi.
Setelah berbincang cukup lama, mbah Dukun memberikan ilmunya. Syaratnya cukup mudah. Masuk kamar gelap, menyiapkan sesaji, membakar kemenyan dan membaca mantra.
Menjelang prosesi masuk alam gaib, Kastubi yang lebih santri merasa ada yang kurang pas pada nuraninya. Yaitu suguhan sesaji yang menurutnya diyakini mendekati syirik. Dan karena itu, ia mempersilakan Bandrek yang meneruskan ritualnya.
Bandrek yang sudah mantap ingin melihat alam gaib memutusakan masuk kamar gelap dan membaca mantra di depan sesaji.
Dan apa yang kemudian terjadi? Sesaat kemudian Bandrek merasakan tubuhnya berubah menjadi asap dan tersedot masuk ke setitik bara kemenyan di depannya.
Tubuh Bandrek masuk ke “alam bara”. Disitu ia bertemu para lelembut, diantaranya jin lokal jenis Mayangkara, Mayanggaseta, Anjani Putih pasukan dari Bos Haruto dan Maruto yang banyak dipuja mereka yang ingin kaya melalui jalur gaib.
Kehadiran Bandrek ke alam lelembut ternyata mengusik salah satu pentholan setan. Tanpa basa-basi, Bandrek pun diserang. Namun kali ini setan itu kena batunya. Pukulan reflek Bandrek membuat kepalanya benjol.
Setan pun marah, “Sialan lu … manusia sombong, mentang-mentang usiamu masih tiga puluh tahun ya.” Umpat setan sambil tolak pinggang.
Perkelahian itu menyebabkan Bandrek tersadar dan kembali ke alam nyata. Ia terkesan sekali peristiwa yang barusan dialaminya. Khususnya ucapan setan bahwa usianya masih tiga puluh tahun.
Saat Bandrek percaya informasi dari setan, maka setan yang tidak nampak pun membisikkan kehatinya untuk “memanfaatkan” sisa usianya.
“Asyiiiik…. Usiaku masih tiga puluh tahun. Kalau begitu aku mau maksiat 20 tahun, dan yang 10 tahun aku gunakan untuk bertobat,” kata Bandrek.
Setelah itu Bandrek tidak mau bergaul dengan Kastubi. Bandrek memulai kehidupan barunya. Ia yang semula tekun beragama berubah menjadi tukang sabung ayam, berjudi, mabuk-mabukan dan melacur.
Tragisnya, baru memasuki tahun ketiga menikmati masa maksiatnya, Bandrek sudah menemui ajal. Dia mati sesat karena percaya ucapan setan.
Lha wong setan kok dipercaya…….
*****************************
Dikutip dari Buku Serial Kastubi
Humor Metafisika – Karya Masruri
Pengantar : Gus Mus & Prie GS.
(Sumber: http://humorkastubi.blogspot.com/2013/04/setan-kok-di-percaya.html#.UXb4Y6KculU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog Humor Kaizen, sekarang saatnya tinggalkan jejak kamu dengan cara berkomentar di "kotak komentar" yang sudah disediakan. Mohon maaf, untuk komentar yg tidak sopan, mengajak debat, spam, pasti akan saya hapus.
Terimakasih, salam gembira dan tertawa huahahahahaaa.... :-P